Penantian
Ku berdiri terpaku
Ku duduk termangu
Diiringi sendiri
nan sepi
Langitpun jera
menatap buminya
Pandangan meleset
bagai tak berkedip
Melaju hingga
titik jauh
Yang ku raih hanya
ruang semu
Yang ku capai
hanya angan-angan bodoh
Bila batin termenung
Percikan cahaya
asa hadirkan pesonanya
Membawa raga
terbuai dan mengucap
Janji manis takkan
pernah terlupa
Mengapa ku masih
terhanyut terbawa ego
Mengapa dingin
membalut seluruh raga
Mengapa asa
menyeruak bagai tak berdosa
Mengapa hasrat
menantinya
Ku masih di sini
Berharap
kapalmukan berlabuh
Ke dermaga
tempatku menatap
Hingga asa
menyempit dan sirna
Hingga ragapun
renta tak berdaya
By : Hizam fadly
Dirimu Maya
Bila terang
berganti redup
Diri termangu
batin kalut
Coba merangkai asa
bersepai
Oleh pusputa nan
permai
Terbaring diri
berselimut resah
Letih mendekap
merenggut nalar
Lalu menyuruk ke
lain alam
Terbuai sukma
melayang-layang
Kulihat dirimu
menoleh
Kala senyumku
menyapa
Perlahan nyawa
mengalir dalam raga
Semakin lama
semakin sempurna
Kukejar bayangmu
hingga tertatih
Kurasa lain dari
semalam
Dirimu angkuh
menepis
Lalu terangkul
dekapan orang
By : Hizam Fadly
Perpisahan
Terima kasih tak
terhingga
atas benih yang
tertanam dalam nurani
nan berguna di
kedepan hari
maaf diri
terkadang ingkar
maaf bila menjilat
liur sendiri
apalah arti karsa
bila kalbu tak
bertinggal di jiwamu
puspitamu buat
batin berdayuh
semerbaknya memeras
durja hingga nestapa
tak ada yang
pahami
gelora sendu dalam
jiwa
baiknya berlayar
meski sarat
akan janji yang
kini pupus
walau sukar arungi
samudra
By : Hizam fadly
Tak Pupus
Harap
Aku menggigil dalam dekapan malam
Kembali aku terbangun..
Tertegun..tergugu dalam lumatan waktu
Rasa rindu kian melilit jiwaku
Lambungkan angan diawang kasih nan menawan
Kembali aku terbangun..
Tertegun..tergugu dalam lumatan waktu
Rasa rindu kian melilit jiwaku
Lambungkan angan diawang kasih nan menawan
Kian dalam kutenggelam
Dalam mimpi yang tiada bertepi
Terbalut dalam asa yang tak pernah sirna
Tak pupus harap oleh waktu yang bertahap
Sungguh kikis kasih tak kenal perih
Dalam mimpi yang tiada bertepi
Terbalut dalam asa yang tak pernah sirna
Tak pupus harap oleh waktu yang bertahap
Sungguh kikis kasih tak kenal perih
Gelora rindu hanya satu untukmu
Dan…
Hati ini masih tetap disini Menunggu hingga engkau hadir
Dimanapun engkau kini…
Dan…
Hati ini masih tetap disini Menunggu hingga engkau hadir
Dimanapun engkau kini…
Untuk:”AA” ku sayng…
By:”Ifa Cindy Syahranie…
By:”Ifa Cindy Syahranie…
Akord Cinta
Dari awal kita bertemu memang semuanya biasa saja,
tapi lama kelamaan kenapa hati ini bergejolah,
tapi lama kelamaan kenapa hati ini bergejolah,
Aku mencintaimu sejak lama
melihat kehadiran mu sekarang aku sangat senang,
melihat kehadiran mu sekarang aku sangat senang,
kata2mu itu berubah menjadi sebuah hinaan buatku
tak pernah ku sangka kau berbuat seperti itu,
tak pernah ku sangka kau berbuat seperti itu,
Akord cinta yang pernah kau katakan hanya kepada ku tapi mungkin sudah ada pengganti akord cinta itu,,,
aku ingin masamasa itu hasian,,:’(
Karya : Tia ( MUTIARA )
Mencintaimu
Mencintaimu menimbun
durja dalam nurani
Sesal kagumi
permai diri
Namun nyatanya
dingin menyelimuti
Baiknya ku berlalu
dan renungi
T’lah ku berlayar
kala dayuh
Namun rumit arungi
samudra itu
Kala ku berlabuh
Parasmu t’lah
berpijak di dermagaku
Gelora dan angan
ironis dalam diri
Bila di lekangkan
sendu menghampiri
Bila melekat
serupa tadi
Dirimu bersemayam
dalam nurani
By : Hizam fadly
Aku & Rasa Ini
Dalam ripuh ruang
sesak
Benakku berlari
tanpa arah
membuat batin
mengusap peluhnya
membuat raga
seakan semu
desiran angin
layangkan anai sukmaku
hanya dia yang
disini
bermain riang di
taman khayal
melebur hening
hingga senyum terekah
sirnakan sendu
serta gulita
rasa ironis
pelahan timbul
bagai lembayung
suci nan hidup
lingkari ulu hati
hingga tertutupi
oleh helaian sutra
nirmala
akankah lembayung
menjalar
melewati lika-liku
lumatan goda
hingga
menyentuhnya walau teraba
takkan pupus asa
menantinya
walau angkuh
menepis
takkan gentar
walau miris
ku tahu kau tak
tahu
ku hanya pendam
ini
hingga massa
lekangkan
aku dan rasa ini
By : Hizam Fadly
Kota Hampa
Masih terlukis jelas
Bagai goresan tinta merah
Terikpun membakar sisanya
Desirpun menyapu bersihnya
Isakku mulai nyata
Menatap dingin kota hampa
Tanpa seorangpun menyapa
Langitpun menutup kedua netra
Jemari nista meluluh lanta
Raga tanpa dosa mengoyak kota
Patut kusadari
Diri ini termasuknya
Samudrapun murka menatapnya
Ombakpun menggulung kotanya
Diiringi melody penghancuran
Hancurlah musnah segala yang ada
Menjeritpun tak perduli
Merengekpun tak berguna
Apalah daya
Nasi berganti bubur
By : Hizam Fadly
Di Sini
& Di Sana
Disini perih menjerit
Mengejar gulungan waktu
Melumat jerih payah
Hanya untuk kefanaan
Disana terang nirmala
Utuh takkan sirna
Damai nan tentram
Sejuk nan permai
Disini tempat termenung
Disini tempat tuk pahami
Hidup takkan sejati
Hidup takkan abadi
By : Hizam Fadly
Tidak ada komentar:
Posting Komentar