Kamis, 24 Januari 2013

Puisi-Puisi Pembangkit Jiwa...!!!

Sebab Dikau

Kasihkan hidup sebab dikau
Segala kuntum mengoyak kepak
Membunga cinta dalam hatiku
Mewangi sari dalam jantungku

Hidup seperti mimpi
Laku lakon di layar terkelar
Aku pemimpi lagi penari
Sedar siuman bertukar-tukar

Maka merupa di datar layar
Wayang warna menayang rasa
Kalbu rindu turut mengikut
Dua sukma esa-mesra

Aku boneka engkau boneka
Penghibur dalang mengatur tembang
Di layar kembang bertukar pandang
Hanya selagu, sepanjang dendang

Golek gemilang ditukarnya pula
Aku engkau di kotak terletak
Aku boneka engkau boneka
Penyelang dalang mengarak sajak.

By : Tengku Amir Hamzah





 AKU

Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi 


By : Chairil Anwar






Hanya satu

Timbul niat dalam kalbumu;
terban hujan, ungkai badai
terendam karam
runtuh ripuk tamanmu rampak

Manusia kecil lintang pukang
lari terbang jatuh duduk
air naik tetap terus
tumbang bungkar pokok purba

Teriak riuh/redam terbelam
dalam gagap/gempita guruh
kilau kilat membelah gelap
Lidah api menjulang tinggi

Terapung naik jung bertudung
tempat berteduh Nuh kekasihmu
bebas lepas lelang lapang
di tengah gelisah, swara sentosa
             
Bersemayam sempana di jemala gembala
juriat jelita bapaku Ibrahim
keturunan intan dua cahaya
pancaran putera berlainan bonda.

Kini kami bertikai pangkai
di antara dua, mana mutiara
jauhari ahli lalai menilai
lengah langsung melewat abad

Aduh, kekasihku
padaku semua tiada berguna
hanya satu kutunggu hasrat
merasa dikau dekat rapat
serupa Musa di puncak Tursina.

By :  Tengku Amir Hamzah




  Padamu Jua

Habis kikis

segala cintaku hilang terbang
pulang kembali aku padamu
seperti dahulu

Kaulah kandil kemerlap
pelita jendela di malam gelap
melambai pulang perlahan
sabar, setia selalu.

Satu kekasihku
aku manusia
rindu rasa
rindu rupa.

Di mana engkau
rupa tiada
suara sayup
hanya kata merangkai hati

Engkau cemburu
engkau ganas
mangsa aku dalam cakarmu
bertukar tangkap dengan lepas

Nanar aku, gila sasar
sayang berulang padamu jua
engkau pelik menarik ingin
serupa dara di balik tirai


By : Tengku Amir Hamzah






Hanyut Aku

Hanyut aku, kekasihku!
Hanyut aku!
ulurkan tanganmu, tolong aku.
sunyinya sekelilingku !
tiada suara kasihan, tiada angin mendingin hati,
tiada air menolak ngelak.
Dahagakan kasihmu, hauskan bisikmu, mati aku
sebabkan diammu.
Langit menyerkap, air berlepas tangan, aku tenggelam
     
Tenggelam dalam malam,
air di atas menindih keras
bumi di bawah menolak ke atas
mati aku, kekasihku, mati aku !

 By : Tengku Amir Hamzah

Minggu, 20 Januari 2013

coretan



Akankah Ku berpisah Dengannya….?

Hidupku menyatu dengannya, lembut suaranya lalu berganti meringkik
Kadang indah serupa biduan, tiba-tiba menggonggong..
Kadang hangat serupa belaian Ibuku, seketika mengaum seolah singa..
                       Ketika ku melangkah ke depan, Dia menatapku lekat-lekat
                       Dia memperhatikan gerak-gerikku, lalu dia didepanku seolah inginku ikuti Dia
                       Lakunya lembut di hadapku, tuturnya terdengar manis di telingaku…
                       Ooh Tuhan… Dia merayuku, menjerat hasrat jiwaku
Lalu aku berjalan mundur….
Sayup-sayup terdengar isak tangis seseorang
Seketika ku menoleh…, Dia sudah berada di belakangku,
Derai air mata, kesenduan di wajahnya, rasa penyesalan terbungkus jadi satu dalam dirinya
Cepat-cepat ku berjalan menjauhinya, Dia datang menghampiriku
Memaksaku tuk tetap dekat dengannya
Kalau ku menolak, Dia mengancamku untuk pergi dariku
Karena jujur, daku tak bisa hidup tanpanya…
                      Siapakah Dia…?
                      Gerangan yang telah menjadi teman dekatku…?
                      Mungkin lebih tepatnya…menyatu dengan diriku…







SEUSAI

Seusai manis tinggal tertawa
Hidupku lena hiduppun rusak
Hidupku dunia
Hidupku dunia

Seusai manis tinggal menangis
Hidupku dusta hiduppun nista
Hidup di sana
Hidup disana

Roda massa kian berkendara
Semakin lama semakin matang
Lena hidup bercampur rusak
Terus menangis teruslah menangis

Andai tak terlepas
Janji awal singgah
Polos dari lisan
Terus menangis teruslah sesali


By : Hizam Fadly







 
TERMENUNG

Banyak ku jumpa
Kau menghamba padaNya
Kau gantungkan gemintang disana
Agar kau raih bila saatnya
Dan apa arti semua itu

Sering ku jumpa
Merana hidup tiada dasar
Bahagia hidup tiada hingga
Menagis hidup tiada iba
Tertawa hidup bersama
Dan apa arti semua itu

Mengapa raga terikat jiwa
Sedang raga terikat hasrat
Lagi hasrat terikat Nestapa
Sedang Nestapa bersemayam dalam Neraka
Dan apa arti semua ini
Bila nyatanya hampa



By : Hizam Fadly








 
DUHAI DIRIMU DUHAI DIRINYA

Duhai dirimu
Elok parasmu
Anggun tingkahmu
Terang jiwamu
Binar matamu
Menyilaukan mata batinku
Menyurukku dalam dilema
Antara semu

Siapa dirinya
Siapa pemilikmu
yang mereguk
manisnya embun dalam jiwamu

sirna dahaga darinya
pelangi muncul dari kalbunya
bila telah memelukmu
duhai dirimu duhai dirinya



By : Hizam Fadly