Akankah Ku berpisah Dengannya….?
Hidupku menyatu dengannya, lembut suaranya lalu berganti
meringkik
Kadang indah serupa biduan, tiba-tiba menggonggong..
Kadang hangat serupa belaian Ibuku, seketika mengaum
seolah singa..
Ketika ku melangkah ke depan, Dia menatapku lekat-lekat
Dia memperhatikan gerak-gerikku, lalu dia didepanku seolah inginku ikuti
Dia
Lakunya lembut di hadapku, tuturnya terdengar manis di telingaku…
Ooh Tuhan… Dia merayuku, menjerat hasrat jiwaku
Lalu aku berjalan mundur….
Sayup-sayup terdengar isak tangis seseorang
Seketika ku menoleh…, Dia sudah berada di belakangku,
Derai air mata, kesenduan di wajahnya, rasa penyesalan
terbungkus jadi satu dalam dirinya
Cepat-cepat ku berjalan menjauhinya, Dia datang
menghampiriku
Memaksaku tuk tetap dekat dengannya
Kalau ku menolak, Dia mengancamku untuk pergi dariku
Karena jujur, daku tak bisa hidup tanpanya…
Siapakah Dia…?
Gerangan yang telah menjadi teman dekatku…?
Mungkin lebih tepatnya…menyatu dengan diriku…
SEUSAI
Seusai manis
tinggal tertawa
Hidupku lena
hiduppun rusak
Hidupku dunia
Hidupku dunia
Seusai manis
tinggal menangis
Hidupku dusta
hiduppun nista
Hidup di sana
Hidup disana
Roda massa kian
berkendara
Semakin lama
semakin matang
Lena hidup
bercampur rusak
Terus menangis
teruslah menangis
Andai tak terlepas
Janji awal singgah
Polos dari lisan
Terus menangis
teruslah sesali
By : Hizam Fadly
TERMENUNG
Banyak ku jumpa
Kau menghamba
padaNya
Kau gantungkan
gemintang disana
Agar kau raih bila
saatnya
Dan apa arti semua
itu
Sering ku jumpa
Merana hidup tiada
dasar
Bahagia hidup
tiada hingga
Menagis hidup
tiada iba
Tertawa hidup
bersama
Dan apa arti semua
itu
Mengapa raga
terikat jiwa
Sedang raga
terikat hasrat
Lagi hasrat
terikat Nestapa
Sedang Nestapa
bersemayam dalam Neraka
Dan apa arti semua
ini
Bila nyatanya
hampa
By : Hizam Fadly
DUHAI DIRIMU
DUHAI DIRINYA
Duhai dirimu
Elok parasmu
Anggun tingkahmu
Terang jiwamu
Binar matamu
Menyilaukan mata
batinku
Menyurukku dalam dilema
Antara semu
Siapa dirinya
Siapa pemilikmu
yang mereguk
manisnya embun
dalam jiwamu
sirna dahaga
darinya
pelangi muncul
dari kalbunya
bila telah
memelukmu
duhai dirimu duhai
dirinya
By : Hizam Fadly
Tidak ada komentar:
Posting Komentar