Minggu, 20 Januari 2013

coretan



Akankah Ku berpisah Dengannya….?

Hidupku menyatu dengannya, lembut suaranya lalu berganti meringkik
Kadang indah serupa biduan, tiba-tiba menggonggong..
Kadang hangat serupa belaian Ibuku, seketika mengaum seolah singa..
                       Ketika ku melangkah ke depan, Dia menatapku lekat-lekat
                       Dia memperhatikan gerak-gerikku, lalu dia didepanku seolah inginku ikuti Dia
                       Lakunya lembut di hadapku, tuturnya terdengar manis di telingaku…
                       Ooh Tuhan… Dia merayuku, menjerat hasrat jiwaku
Lalu aku berjalan mundur….
Sayup-sayup terdengar isak tangis seseorang
Seketika ku menoleh…, Dia sudah berada di belakangku,
Derai air mata, kesenduan di wajahnya, rasa penyesalan terbungkus jadi satu dalam dirinya
Cepat-cepat ku berjalan menjauhinya, Dia datang menghampiriku
Memaksaku tuk tetap dekat dengannya
Kalau ku menolak, Dia mengancamku untuk pergi dariku
Karena jujur, daku tak bisa hidup tanpanya…
                      Siapakah Dia…?
                      Gerangan yang telah menjadi teman dekatku…?
                      Mungkin lebih tepatnya…menyatu dengan diriku…







SEUSAI

Seusai manis tinggal tertawa
Hidupku lena hiduppun rusak
Hidupku dunia
Hidupku dunia

Seusai manis tinggal menangis
Hidupku dusta hiduppun nista
Hidup di sana
Hidup disana

Roda massa kian berkendara
Semakin lama semakin matang
Lena hidup bercampur rusak
Terus menangis teruslah menangis

Andai tak terlepas
Janji awal singgah
Polos dari lisan
Terus menangis teruslah sesali


By : Hizam Fadly







 
TERMENUNG

Banyak ku jumpa
Kau menghamba padaNya
Kau gantungkan gemintang disana
Agar kau raih bila saatnya
Dan apa arti semua itu

Sering ku jumpa
Merana hidup tiada dasar
Bahagia hidup tiada hingga
Menagis hidup tiada iba
Tertawa hidup bersama
Dan apa arti semua itu

Mengapa raga terikat jiwa
Sedang raga terikat hasrat
Lagi hasrat terikat Nestapa
Sedang Nestapa bersemayam dalam Neraka
Dan apa arti semua ini
Bila nyatanya hampa



By : Hizam Fadly








 
DUHAI DIRIMU DUHAI DIRINYA

Duhai dirimu
Elok parasmu
Anggun tingkahmu
Terang jiwamu
Binar matamu
Menyilaukan mata batinku
Menyurukku dalam dilema
Antara semu

Siapa dirinya
Siapa pemilikmu
yang mereguk
manisnya embun dalam jiwamu

sirna dahaga darinya
pelangi muncul dari kalbunya
bila telah memelukmu
duhai dirimu duhai dirinya



By : Hizam Fadly

Tidak ada komentar:

Posting Komentar